Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-SOS 0060/2025 Ilh p
Judul : Praktik Moderasi di Komunitas Pornografi Virtual Tentang Kebebasan Ekspresi Fantasi Seksual (Studi Etnografi Virtual pada Komunitas Visual Novel Fetish ?Student Transfer?)
Pengarang : Ilham Pandhu Dewanata
Strata :
Pembimbing : Dr. Ida Ruwaida, M.Si.
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-SOS 0060/2025 Ilh p 2025-0060 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82432
Sampul
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik moderasi dalam komunitas pornografi virtual. Moderator di komunitas pornografi virtual berperan dalam membentuk dan menerapkan kebijakan tentang standar konten pornografi yang dinilai ?layak? untuk disebar. Studi-studi sebelumnya menjelaskan standar komunitas sebagai basis dalam menentukan jenis konten pornografi seperti apa yang dinilai terlalu ?ekstrem?. Melanjutkan studi-studi sebelumnya tentang pengimplementasian standar komunitas, penelitian ini menggunakan konsep standar komunitas dan keragaman fantasi seksual untuk menganalisis praktik moderasi dalam konteks komunitas pornografi virtual. Peneliti berargumen adanya negosiasi moderatoranggota untuk mencapai titik kompromi yang tepat dalam menentukan standar jenis konten pornografi yang dinilai ?layak? untuk disebar, di mana standar komunitas harus mampu melindungi anggota dari paparan konten pornografi yang dinilai terlalu ?ekstrem?, namun anggota tidak terlalu dibatasi saat ingin berekspresi lewat membagi konten pornografi yang beragam dari sisi jenis dan intensitasnya. Penelitian dilakukan terhadap komunitas visual novel ?student transfer?, di mana anggota membagikan cerita narasi fantasi seksual mereka untuk membangun relasi serta mendapatkan validasi dari anggota lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik etnografi virtual dan wawancara mendalam. Temuan penelitian menunjukan bahwa standar komunitas terkait konten pornografi ?layak? didasarkan oleh standar yang terbentuk di lanskap pornografi secara umum, dimodifikasi melalui proses negosiasi moderator-anggota di dalam komunitas, dan diimplementasikan melalui proses reviu moderator yang subjektif dalam memahami dan menginterpretasikan standar yang berlaku. Penelitian ini menemukan tendensi pereduksian saat mengategorisasikan konten pornografi ?ekstrem? dalam negosiasi moderator-anggota, diakibatkan oleh normalisasi penyimpangan sebagai bagian dari fantasi seksual personal. Hal ini ditunjukan dari penerimaan terhadap childexploitative content, rape culture, dan woman sexualization dalam skala tertentu, memunculkan pertanyaan terhadap efektivitas proses moderasi dalam memastikan keamanan berinteraksi di ruang virtual.