Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil DS-KRI 002/2025 Ale h
Judul Hyperreality dan Simulacrum dalam Propaganda Terorisme Siber di Indonesia
Pengarang Alexander Sabar
Penerbit dan Distribusi 2025
Subjek
Kata Kunci Hyperreality, Simulacrum, Propaganda, Terorisme Siber, Aktivitas 9P
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
DS-KRI 002/2025 Ale h 2025-0002 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82437
Sampul
Abstrak
Transisi aktivitas terorisme dari ruang fisik ke ruang siber mencerminkan adaptasi kelompok teror terhadap era digital. Media sosial dan platform digital menjadi medium strategis dalam menyebarkan propaganda radikal, membentuk echo chamber, serta memfasilitasi proses radikalisasi individu secara masif dan tersembunyi. Dalam hal ini, penyebaran propaganda radikal melalui repetisi narasi dan glorifikasi kekerasan secara terus-menerus membentuk konstruksi realitas baru, di mana simbol-simbol kekerasan terpisah dari realitas aslinya. Proses ini berpotensi melahirkan fenomena hyperreality dan simulacrum, di mana citra kekerasan yang disebarluaskan tidak lagi merepresentasikan kekerasan yang nyata, melainkan membangun realitas semu yang dianggap lebih ?nyata? oleh para pengikutnya. Studi ini mengulas proses terjadinya hyperreality dalam aktivitas terorisme, menganalisis implikasi yang ditimbulkan, untuk kemudian merumuskan strategi yang efektif dalam penanganan ancaman terorisme siber khususnya di Indonesia. Pembahasan ini dilakukan melalui analisa mendalam mengenai berbagai bentuk aktivitas teror di ruang siber merujuk pada analisis 516 putusan pengadilan terorisme, hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan praktisi, akademisi, dan perwakilan masyarakat umum, wawancara semi terustruktur dengan mantan terpidana teror, serta hasil kajian data intelijen densus 88 at dengan merujuk pada teori transisi ruang, teori aktivitas 9P, teori dramaturgi, dan teori kultivasi. Analisis mendalam terhadap isu tersebut diperlukan untuk dapat menentukan langkah-langkah mitigasi termasuk kebijakan berbasis penelusuran atas ide, pemikiran, dan pengalaman dari berbagai pihak terkait dalam merespon dinamika terorisme siber yang begitu cepat perubahannya.