Penulisan ilmiah merupakan praktik komunikasi produksi pengetahuan yang menuntut
tanggung jawab etis, tidak hanya dalam penyusunan konten akademik, tetapi juga dalaminteraksi penulis dengan diri, komunitas akademik, dan publik yang lebih luas. Meskipuntelahtersedia berbagai regulasi dan kode etik akademik, pelanggaran integritas ilmiah masihterjadi, menandakan perlunya pendekatan baru yang bersifat reflektif dan kontekstual. Disertasi ini
bertujuan merumuskan kerangka etika komunikasi produksi pengetahuan berbasis pengalamanlangsung para akademisi dalam menulis karya ilmiah. Secara teoretis, disertasi ini
menyintesiskan fenomenologi etis (dari Husserl hingga Levinas) dengan etika informasi
(Luciano Floridi) ke dalam sebuah model etika komunikasi yang fenomenologis danpraksis. Metodologi yang digunakan adalah fenomenologi praktik dari Max van Manen, yangmemungkinkan pendalaman terhadap pengalaman menulis ilmiah para dosen ilmu komunikasi
melalui tahapan epoché dan reduksi berjenjang. Temuan penelitian ini merumuskantigamomen sikap fundamental dalam etika komunikasi produksi pengetahuan, yakni sikapalamiah, fenomenologis, dan etis. Ketiga momen tersebut membentuk fondasi bagi munculnyatigatema utama: liminalitas (transisi perhatian dari ruang privat ke publik), ambiguitas (dilemaantara kepentingan individu dan kolektif), dan identitas (konstruksi diri sebagai akademisi). Refleksi atas ketiganya mendefinisikan ulang konsep modalitas etis, yaitu cara keberadaankomunikatif yang memungkinkan akademisi menjalankan praktik penulisan ilmiahsecarabermartabat, reflektif, dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, pengembangan modalitasetis sebagai pesan etika komunikasi yang disampaikan oleh komunikator untuk menyikapi
fenomena dan praktik penulisan ilmiah menjadi inti dari kerangka konseptual yang ditawarkandisertasi ini. Disertasi ini menawarkan kontribusi teoritis dan praktis dalampengembanganetika komunikasi penulisan ilmiah dengan menghadirkan kerangka yang berakar padapengalaman hidup akademisi. Pendekatan ini relevan untuk merancang pedoman etikayanglebih kontekstual, adaptif terhadap dinamika akademik kontemporer, serta selaras denganpanggilan moral profesi akademik itu sendiri.
Deskripsi Lengkap