Deskripsi Lengkap

PengarangSaskia Amanda
JudulHubungan Pola Asuh Orang Tua dan Interaksi Teman Sebaya dengan Kecerdasan Emosional Mahasiswa
Pembimbing/SupervisorDr. Sofyan Cholid, M.Si
Bahasa UtamaIndonesia
AbstrakMahasiswa yang menjalani tahun pertama perkuliahan biasanya menghadapi banyak perubahan. Mahasiswa dihadapkan pada teman-teman yang memiliki latar budaya yang berbeda, tanggung jawab yang meningkat, perbedaan metode pembelajaran, sulitnya materi perkuliahan dibanding pelajaran SMA, lingkungan baru, hingga sistem perkuliahan yang berbeda dengan masa sekolah. Berbagai kondisi tersebut tidak jarang dapat menimbulkan adanya tekanan dan mempengaruhi kesejahteraan psikologis mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa memerlukan kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional yang baik dapat membantu mahasiswa dalam berinteraksi di lingkup masyarakat, mudah mengelola emosinya, dan mudah dalam belajar. Pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional pada mahasiswa tahun pertama. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan korelasi. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia angkatan 2024 yang berusia 18-21 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Emotional Quotient Index (EQ Index) untuk mengukur kecerdasan emosional, Parental Authority Questionnaire untuk mengukur pola asuh orang tua, dan instrumen interaksi teman sebaya untuk mengukur interaksi teman sebaya. Metode sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan sampelnya mahasiswa angkatan 2024 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 238 responden. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 35% mahasiswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, 43% mahasiswa diasuh menggunakan pola asuh otoritatif, dan 37% mahasiswa memiliki interaksi teman sebaya yang terkategori tinggi. Hasil uji Kendall?s tau-b menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan dengan kekuatan yang cukup pada pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional (T = .308, p < 0.05), serta pada interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional (T = .361, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait kecerdasan emosional pada mahasiswa tahun pertama agar mereka dapat mencapai tujuannya selama perkuliahan dan menjadi pengembangan pengetahuan Ilmu Kesejahteraan Sosial.
Jenis Bahankarya akademis
Kode BahasaIND
Catatan Umum
No. Induk2025-0057
No. Barkod2025-0057
Kata Kunciinteraksi teman sebaya, kecerdasan emosional, mahasiswa tahun pertama, pola asuh orang tua
Kota TerbitDepok
Tahun2025
Subjek
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
PemilikJKUNINDFISIPUI
Pembatasan Akses
LokasiGedung MBRC Lantai 2
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber KoleksiKewajiban Mahasiswa
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. PanggilSK-KES 0057/2025 Sas h
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0057/2025 Sas h 2025-0057 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82488
Sampul
Abstrak
Mahasiswa yang menjalani tahun pertama perkuliahan biasanya menghadapi banyak perubahan. Mahasiswa dihadapkan pada teman-teman yang memiliki latar budaya yang berbeda, tanggung jawab yang meningkat, perbedaan metode pembelajaran, sulitnya materi perkuliahan dibanding pelajaran SMA, lingkungan baru, hingga sistem perkuliahan yang berbeda dengan masa sekolah. Berbagai kondisi tersebut tidak jarang dapat menimbulkan adanya tekanan dan mempengaruhi kesejahteraan psikologis mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa memerlukan kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional yang baik dapat membantu mahasiswa dalam berinteraksi di lingkup masyarakat, mudah mengelola emosinya, dan mudah dalam belajar. Pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional pada mahasiswa tahun pertama. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan korelasi. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia angkatan 2024 yang berusia 18-21 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Emotional Quotient Index (EQ Index) untuk mengukur kecerdasan emosional, Parental Authority Questionnaire untuk mengukur pola asuh orang tua, dan instrumen interaksi teman sebaya untuk mengukur interaksi teman sebaya. Metode sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan sampelnya mahasiswa angkatan 2024 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 238 responden. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 35% mahasiswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, 43% mahasiswa diasuh menggunakan pola asuh otoritatif, dan 37% mahasiswa memiliki interaksi teman sebaya yang terkategori tinggi. Hasil uji Kendall?s tau-b menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan dengan kekuatan yang cukup pada pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional (T = .308, p < 0.05), serta pada interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional (T = .361, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait kecerdasan emosional pada mahasiswa tahun pertama agar mereka dapat mencapai tujuannya selama perkuliahan dan menjadi pengembangan pengetahuan Ilmu Kesejahteraan Sosial.