Mahasiswa yang menjalani tahun pertama perkuliahan biasanya menghadapi banyak
perubahan. Mahasiswa dihadapkan pada teman-teman yang memiliki latar budaya yang
berbeda, tanggung jawab yang meningkat, perbedaan metode pembelajaran, sulitnya
materi perkuliahan dibanding pelajaran SMA, lingkungan baru, hingga sistem
perkuliahan yang berbeda dengan masa sekolah. Berbagai kondisi tersebut tidak jarang
dapat menimbulkan adanya tekanan dan mempengaruhi kesejahteraan psikologis
mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa memerlukan kecerdasan emosional
yang baik. Kecerdasan emosional yang baik dapat membantu mahasiswa dalam
berinteraksi di lingkup masyarakat, mudah mengelola emosinya, dan mudah dalam
belajar. Pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosional individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan pola asuh orang tua dan interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional
pada mahasiswa tahun pertama. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif
dengan tujuan korelasi. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia angkatan 2024 yang berusia 18-21 tahun.
Penelitian ini menggunakan alat ukur Emotional Quotient Index (EQ Index) untuk
mengukur kecerdasan emosional, Parental Authority Questionnaire untuk mengukur pola
asuh orang tua, dan instrumen interaksi teman sebaya untuk mengukur interaksi teman
sebaya. Metode sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan sampelnya
mahasiswa angkatan 2024 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 238
responden. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 35% mahasiswa memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi, 43% mahasiswa diasuh menggunakan pola asuh
otoritatif, dan 37% mahasiswa memiliki interaksi teman sebaya yang terkategori tinggi.
Hasil uji Kendall?s tau-b menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan dengan
kekuatan yang cukup pada pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional (T = .308, p <
0.05), serta pada interaksi teman sebaya dengan kecerdasan emosional (T = .361, p <
0.05). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait kecerdasan
emosional pada mahasiswa tahun pertama agar mereka dapat mencapai tujuannya selama
perkuliahan dan menjadi pengembangan pengetahuan Ilmu Kesejahteraan Sosial.
Deskripsi Lengkap