Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil TS-SOS 0015/2025 Sep a
Judul Analisis Sosietal Pelanggengan Pekerja Anak di Perkotaan: Studi kasus Kawasan Pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur
Pengarang Septa Novasari Br Ginting
Penerbit dan Distribusi 2025
Subjek
Kata Kunci Pekerja anak, pelanggengan pekerja anak, pembangun sosietal, elemen struktural, elemen kultural, elemen prosesualr
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
TS-SOS 0015/2025 Sep a 2025-0015 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82519
Sampul
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pelanggengan pekerja anak dan faktor faktor yang melatari, khususnya di kawasan pasar induk Kramat Jati, Jakarta. Studi-studi pekerja anak umumnya berfokus pada mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan/atau berbagai dampak bagi pekerja anak. Beberapa studi terbaru mulai mengkaji secara lebih holistik kondisi lingkungan sosial anak-anak pekerja melalui analisis multilevel yang berpusat pada anak. Dengan kerangka konseptual pembangunan sosietal dari Wirutomo (2022) dan teori multilevel pekerja anak dari Webbink (2013), studi ini mengintegrasikan tiga elemen utama struktur, budaya, dan proses-untuk memberikan pemahaman holistik mengenai kekuatan-kekuatan sosial yang secara kolektif mereproduksi praktik pekerja anak dalam konteks pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. dengan metode studi kasus, yang data-datanya digali melalui wawancara mendalam dengan pekerja anak (usia 10-16 tahun), juga keluarga mereka, pedagang pasar, perwakilan LSM pendamping anak, pengelola PD Pasar Jaya, serta pelaksana kebijakan di tingkat kelurahan dan wilayah Jakarta Timur. Observasi lapangan juga dilakukan untuk menangkap kondisi spasial dan konteks sosial pasar maupun lingkungan permukiman sekitar. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelanggengan praktik pekerja memang dilatari kemiskinan, namun terjadi saling kelindan antara lemahnya struktur sosial dan kebijakan perlindungan anak, masih kuatnya cara pandang keluarga serta budaya keluarga yang menempatkan anak sebagai sumber ekonomi, serta proses sosial baik di level keluarga, komunitas tinggal, serta pasar yang menormalisasi (baca: mereproduksi) keberadaan pekerja anak, bahkan meregenerasi, Intinya, elemen kultural adalah faktor dominan dalam pelanggengan, meski pada elemen prosesual ada potensi memotong rantai tersebut. Temuan ini menegaskan perlunya intervensi baik struktural maupun prosesual guna mentransformasi nilai-nilai kultural keluarga dan komunitas.