Penelitian ini mengkritisi konstruksi narasi contemporary democracy di Asia yang
dilakukan oleh The Why Foundation lewat proyek dokumenternya, Why Democracy.
Penggunaan istilah atau narasi tersebut diklaim sebagai upaya untuk menampilkan variasi
pelaksanaan demokrasi di dunia. Namun, istilah contemporary democracy perlu dikaji
secara mendalam karena memunculkan dikotomi dan batas antara ?tradisional? dan
?kontemporer? serta menyudurkan Asia. Dengan demikian, penelitian ini mengangkat
pertanyaan penelitian: ?Bagaimana contemporary democracy di Asia diangkat dalam
proyek dokumenter The Why Foundation???. Penelitian ini menelaah empat film Asia
dalam proyek Why Democracy, yaitu Please Vote for Me (Tiongkok), Campaign! The
Kawasaki Candidate (Jepang), In Search of Gandhi (India), dan Dinner with the
President (Pakistan). Dengan menggunakan critical theory sebagai dasar analisis,
penelitian ini mengungkap bahwa penggunaan istilah contemporary democracy
cenderung menyudutkan keragaman demokrasi di Asia. Demokrasi di Asia digambarkan
sebagai praktik lokal yang tidak rasional, menekankan budaya kolektivisme yang
menghalangi kebebasan individu, dan praktik demokrasi yang hanya berupa simbolisme
dan formalitas. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada perdebatan kritis
tentang media, advokasi transnasional, dan penyebaran normatif dalam hubungan
internasional
Deskripsi Lengkap